Halaman

Total Tayangan Halaman

Senin, 10 Januari 2011

Blender : Gunadarma World Class University

Lembar kerja yang saya gunakan dalam membuat animasi.
Tampilan pada frame ke-50.
Tampilan pada frame ke-84.
Tampilan pada frame ke-152.
Saya menggunakan lampu yg diletakkan di belakang text. Sehingga akan terlihat seakan-akan text tersebut bercahaya. Pada posting sebelumnya saya meletakkan lampu di dekat kamera sehingga text tidak terlihat gelap/hitam. Sedangkan pada file ini saya sengaja tidak meletakkan lampu di dekat kamera agar text terkesan agak gelap karna hanya terkena sedikit cahaya dari lampu yang ada pada text bertuliskan “GUNADARMA”. Tujuan lain adalah agar text “GUNADARMA” terlihat paling bercahaya daripada text/object yang lain.
Untuk membuat file blender menjadi dalam bentuk .avi , pada panel render setting (dapat diakses dari menu render>render setting), lihat ke tab format, disitu terdapat pengaturan bentuk penyimpanan dokumen. Ganti jpeg menjadi AVI Codec. Maka animasi yang telah di-render akan tersimpan dalam bentuk .avi .
Berikut ini adalah contoh hasil animasi text menggunakan blender. Saya pun masih dalam tahap belajar. Namun sejak diberi tugas membuat animasi menggunakan blender, saya mulai menyukai dan makin ingin belajar lebih banyak tentang program ini.
>> DOWNLOAD FILE klik tautan disamping

Lampiran file blend

Minggu, 09 Januari 2011

Membuat Animasi Text dengan Blender

Tampilan awal lembar kerja pada blender.
Gambar diatas adalah lembar kerja awal dari blender. Hal pertama yang kita lakukan yaitu menghapus objek kotak yang ada pada lembar kerja tersebut dengan menekan tombol “delete” pada keyboard. Jika objek belum terpilih, klik kanan terlebih dahulu pada objek kemudian tekan tombol “delete”. Objek yang terpilih ditandai dengan warna pink/ungu pada garis/outline-nya dan juga ada tanda panah untuk menggeser objek.
Setelah objek terhapus, kita mulai membuat text. Tekan tombol spasi pada keyboard atau klik menu “add” diatas lalu pilih “text”.
Untuk mengganti isi text-nya, pindahkan objek ke dalam edit mode seperti pada gambar diatas.
Setelah selesai meng-edit text tersebut, kembali lagi ke object mode. Permasalahannya adalah objek tersebut masih berupa objek 2 dimensi. Untuk merubahnya menjadi objek 3 dimensi, bisa diatur pada bagian curve and surfice pada panel.
Setelah menambah extrude, maka objek sudah menjadi objek 3 dimensi seperti terlihat pada gambar diatas. Untuk dapat melihat gambar dari berbagai sisi caranya dapat dengan menekan tombol tengah mouse dan menggesernya.
Selanjutnya kita akan membuat animasi text sederhana menggunakan blender.
Pertama kita ubah tampilan lembar kerja dari model menjadi material.
Kemudian split area bawah menjadi dua bagian. Klik kanan pada garis pembatas antara bagian atas dan bawah. Area tersebut akan terbagi lagi menjadi dua. Jadikan bagian yang lain sebagai timeline.
Sekarang sebelum membuat animasi, kita buat parent terlebih dahulu terhadap kamera. Pertama kita buat objek kosong. Tekan spasi/menu “add” lalu “empty”. Pilih objek empty tersebut beserta kamera lalu tekan ctrl+P. Atur letak kamera dengan location, dan rotate hingga sesuai dengan yang diinginkan. Pilih objek kamera terlebih dahulu. Tekan “l” untuk merubah locasi kamera, dan “r” untuk rotasi. Lakukan hal yang sama pada lampu.
Saatnya membuat animasi... :)
Pada frame 0, keluarkan text dari tinjauan kamera. Arahkan mouse ke area timeline. Tekan i pada keyboard, pilih “LocRotScale” untuk dapat memasukkan animasi Location, Rotation, dan Scale.
Sekarang pindah ke frame 40. Klik di frame ke-40. Pindahkan text ke tengah kamera. Lalu tekan i pada keyboard dan kembali pilih “LocRotScale”. Sekarang pindahkan frame ke frame 20. Putar text dengan menekan tombol “r” dan menggerakkan mouse. Lalu kembali tekan “i” pada keyboard danpilih “LocRotScale”.
Ubah the end frame of animation pada bagian bawah menjadi 45 saat di-render, program hanya akan me-render sampai frame ke-45. Setelah diubah, klik menu render > render animation.
Saat di-render, animasi akan terlihat tersendat. Setelah program selesai me-render semua frame. Kembali klik menu render > Play Back Rendered Animation. Saat di-playback, animasi sudah tidak terlihat tersendat lagi.
Gambar berikut adalah tempat untuk merubah warna background.
Klik blend untuk mencampur 2 warna.
 
Render kembali animasi, kemudian playback. It’s easy to try.. J

See Also Blender : Gunadarma World Class

Sabtu, 08 Januari 2011

Tentang Blender

Blender
Pada beberapa pertemuan yang lalu pada mata kuliah Desain Pemodelan Grafik, kelas saya mendapat tugas untuk membuat animasi menggunakan software Blender. Kami mendapat tugas untuk membuat iklan kampus (Gunadarma) perkelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang.
Jujur, saya baru pertama kali mendengar nama software ini. Setelah melihat bentuk (isi) dari software ini saya semakin bingung karena tampilannya yang terlihat ribet. Setelah mencoba mencari tahu tentang blender dan juga diperkenalkan oleh teman saya dasar-dasar penggunaannya akhirnya saya “sedikit” paham.
Sebelum masuk pada pembahasan konsep animasi yang akan kelompok saya buat dengan menggunakan blender ini, maka sebelumnya kita akan membahas mengenai blender itu sendiri.
Apa Itu Blender?
Blender adalah sebuah software 3D suite yang boleh dikata salah satu yang terlengkap diantara software-software open source. Tool-tool yang disediakan sederhana, namun sudah mencakup seluruh kebutuhan untuk pembuatan film animasi. Untuk animasi character contohnya, Blender menyediakan fasilitas bone walau tidak secanggih software-software kelas komersial seperti Maya dan 3ds Max.
Satu kelebihan utama Blender adalah game engine yang terintegrasi, dan dengan game engine tersebut kita dapat menciptakan software interaktif baik itu game, presentasi atau web interaktif tanpa menuntut kita memiliki pengetahuan tentang proogramming yang mendalam. Bahkan untuk game yang sederhana atau presentasi yang sederhana (seperti walkthrough interaktif). Kita bahkan tidak perlu memerlukan pengetahuan programming sama sekali.
Sejarah Blender (dikutip dan diterjemahkan dari manual Blender):
Pada tahun 1988 Ton Roosendaal mendanai perusahaan yang bergerak dibidang animasi yang dinamakan NeoGeo. NeoGeo berkembang dengan pesat sehingga menjadi perusahaan animasi terbesar di Belanda dan salah satu perusahaan animasi terdepan di Eropa. Ton Roosendaal selain bertanggung jawab sebagai Art director ia juga bertanggung jawab atas perkembangan software internal.
Pada tahun 1995 muncullah sebuah software yang pada akhirnya dinamakan Blender. Setelah diamati ternyata Blender memiliki potensi untuk digunakan oleh artis-artis diluar NeoGeo. Lalu pada tahun 1988 Ton mendirikan perusahaan yang bernama Not a Number (NaN) untuk mengembangkan dan memasarkan Blender lebih jauh. Cita-cita NaN adalah untuk menciptakan sebuah software animasi 3D yang padat, cross platform yang gratis dan dapat digunakan oleh masyarakat komputer yang umum.
Sayangnya ambisi nan tidak sesuai dengan kenyataan pasar saat itu. Tahun 2001 NaN dibentuk ulang menjadi perusahaan yang lebih kecil. NaN lalu meluncurkan software komersial pertamanya, Blender Publisher. Sasaran pasar software ini adalah untuk web 3D interaktif. Angka penjualan yang rendah dan iklim ekonomi yang tidak menguntungkan saat itu mengakibatkan NaN ditutup. Penutupan ini termasuk penghentian terhadap pengembangan Blender.
Karena tidak ingin Blender hilang ditelan waktu begitu saja, Ton Roosendaal mendirikan organisasi non profit yang bernama Blender Foundation. Tujuan utama Blender Foundation adalah terus mempromosikan dan mengemb
angkan Blender sebagai proyek open source. Pada tahun 2002 Blender dirilis ulang dibawah syarat-syarat GNU General Public Lincense (GPL). Pengembangan Blender terus berlanjut hingga saat ini.
Kendati saat ini blender bisa diperoleh secara gratis dan kemampuannya masih terbatas, namun dilihat dari sejarah perkembangannya pada kutipan diatas Blender memiliki potensi yang menjanjikan untuk digunakan pada projek-projek yang berskala besar karena dulunya memang digunakan sebagai software animasi internal oleh perusahaan yang mengembangkannya.
Konsep Pembuatan Animasi Iklan Kampus
Konsep pembuatan animasi yang kelompok saya ajukan disini sangat sederhana yaitu hanya membuat huruf bergerak yang berjalan mengelilingi gedung-gedung tinggi. Nantinya huruf-huruf ini akan berjalan dengan disorot cahaya. Huruf-huruf ini juga nantinya dibuat bercahaya. Maksud dari konsep kami ini yaitu kampus kami (Gunadarma) adalah kampus yang dapat memberikan cahaya terang untuk masa depan yang lebih baik.
Mengenai Tampilan Awal Blender 
3D adalah dimensi yang memiliki ruang. Jika kita merujuk kepada “Object 3D”, artinya object tersebut memiliki ruang atau volume. Object 3D juga memiliki lokasi pada koordinat X, Y dan Z. jika pada bidang 2 dimensi kita hanya dapat menggerakkan object tersebut ke samping kanan dan kiri (X), atas dan bawah (Y), dalam ruang 3D selain dapat digerakkan kesamping kanan dan kiri object juga dapat digerakkan ke depan dan ke belakang (Z).






Berikut adalah tampilan awal jika kita membuka Blender :



Pada object benda terdapat yang namanya Vertex, Edge dan Face. Vertex merupakan titik sudut pembentuk object, Edge merupakan penghubung dari vertex-vertex yang berupa garis dan Face merupakan sisi dari object.




Sabtu, 23 Oktober 2010

Menjadi Koordinator Konsumsi

Dapet tugas nih dari Aldy buat nulis cerita waktu jadi koordinator konsumsi di Pembukaan Pendidikan Dasar Paduan Suara Mahasiswa Gunadarma Swara Darmagita. Bingung sebenernya mau nulis apa. Paksain aja nih.

Ini pertama kalinya saya jadi koordinator konsumsi sebuah acara. Sebetulnya saya punya anggota konsumsi, tapi karena anggota saya itu berhalangan hadir dari awal rapat sampai acara pembukaan selesai, saya kerja sendiri. Perasaan takut, grogi bercampur semua.

Tugas konsumsi di acara ini tidak terlalu berat sebetulnya. Bahkan awalnya tugas saya hanya membeli air mineral gelas 3 dus, oleh karena itu juga saya tidak terlalu terbebani kerja sendiri. Saya berencana membeli air mineral tersebut satu hari sebelum hari-H, tapi ternyata tidak ada waktu karena harus ada rapat GCF (Gunadarma Choir Festival). Saya putuskan untuk belanja pagi hari di hari-H. Keadaan tak terduga pun terjadi. Kakak saya sakit yang mengakibatkan saya terlambat 4 jam. Saya berterima kasih kepada kak Ismar yang telah menggantikan tugas saya membeli air mineral. Memang jadi agak terlalu banyak, yang seharusnya 3 dus jadi 5 dus. Saya juga mohon maaf atas kesalahan yang saya buat tersebut.

Malam sebelumnya...

Malam sebelum hari-H, saya ditunjuk oleh koordinator acara untuk menjadi operator. Karena tugas saya di konsumsi tidak banyak, tentu saja saya tidak keberatan. Namun kemudian, Aldy (selaku ketua acara) meminta saya untuk mendata anggota dan panitia yang ingin pesan makan siang untuk hari-H. Saya langsung mendata serta memesan makanan malam itu juga. Kak Ismar membantu saya dalam memesan makanan, karena beliau sudah kenal dengan salah satu pemilik rumah makan di dekat kampus Gunadarma Kelapa Dua. *terima kasih kak Ismar :)

Operator pun diganti menjadi kak Sisco. Mohon maaf kepada sie acara karena ternyata ada kesalahpahaman soal laptop. Mungkin kurang informasi saja.

Kembali ke hari-H...

Karena terlambat, saya membatalkan meminta bantuan anggota perlengkapan untuk mengantarkan saya mengambil makan siang di kelapa dua. Mohon maaf kepada anggota perlengkapan, semoga jadi memudahkan :). Dari rumah sakit, saya minta bantuan adik saya Indra untuk mengantar saya ke kampus sekaligus mengambil makan siang untuk panitia dan anggota. Terima kasih de :). Beruntung saya bisa sampai tepat waktu sebelum makan siang.

Belum selesai! Kak Adit selaku humas SDG mengingatkan saya untuk menawarkan jasa membelikan makanan untuk alumni. Akhirnya saya pun bertanya kepada para alumni. Ternyata alumni tidak ingin merepotkan. Tapi, saya belum memesan makanan untuk satpam dan OB. Walaupun tidak jadi membeli makan siang untuk alumni, saya tetap harus turun membeli makan siang untuk satpam dan OB. Setelah memberi makan siang kepada satpam dan OB, saya pun bisa makan bersama dhita. Makasi dhita sudah mau menunggu untuk makan siang bareng :).

Intinya pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang membantu saya dalam kegiatan ini. Khususnya untuk adik tercinta yang rela mengantar sampai lantai 4 kampus Gunadarma, kak Ismar yang banyak memberi bimbingan serta bantuan, dan Aldy yang telah memaklumi keterlambatan saya. LOVE SDG! :)

Rabu, 06 Oktober 2010

Artheory's First Team



Awalnya artheory hanya terdiri dari 3 orang yang iseng. Kini anggota artheory bertambah menjadi 5 orang. :)

Pengalaman Membuat Sistem Marketing

Mungkin bagi sebagian orang yang sudah berkompeten, sistem marketing tidaklah terlalu rumit. Namun bagi seorang pemula seperti saya ini, itu bukanlah hal yang mudah. Mulai dari memikirkan konsep, saya dan beberapa rekan saya berusaha menciptakan sebuah sistem marketing yang baik dan menguntungkan. Hal ini sangat sulit dimana kami harus memposisikan diri kami sebagai penyedia jasa professional dan juga melakukan berbagai survey untuk mengetahui keinginan client dengan ilmu dan waktu yang terbatas karena beberapa dari kami masih berstatus mahasiswa.

Sistem marketing yang kami gunakan saat ini yaitu dengan menyebarkan brosur berisi list jasa yang kami sediakan. Hal ini dikarenakan kami bukanlah sebuah perusahaan besar dan ternama, melainkan kami hanya sebuah kelompok yang ingin menyalurkan hobi dan cita-cita kami. Salah satu jasa yang cukup banyak diminati saat ini yaitu jasa pembuatan desain kaos.

Banyak sekali kendala yang kami temukan. Salah satunya dikarenakan kami tidak memiliki tempat yang tetap, sehingga client yang ingin menggunakan jasa kami pun harus membuat janji terlebih dahulu. Selain itu, sebagai mahasiswa kami tidak bisa stand by 24 jam untuk menerima telepon dari client.

Kami masih terus mencari solusi dan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas system marketing kami untuk memperkecil segala kerugian dan meningkatkan segala keuntungan yang mungkin untuk kami maupun client yang menggunakan jasa kami. Saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi memperbaiki system kami.

Pengembangan Cara Bernyanyi Dengan Baik dan Benar

Berawal dari kegemaran bernyanyi, saya bergabung di kelompok marawis di SMA. Teknik yang saya pakai ternyata belum sempurna. Sampai akhirnya saya di perkuliahan saya melihat meja pendaftaran Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gunadarma Swara Darmagita. Hati saya tergerak untuk bergabung. Kemudian setelah saya bergabung dengan UKM tersebut, saya baru mengetahui bahwa ternyata banyak sekali kesalahan yang saya gunakan dalam bernyanyi. Salah satunya adalah system pernafasan saya.

Sistem pernafasan yang digunakan dalam bernyanyi lebih rumit dari yang saya bayangkan sebelumnya. Saya harus bernafas menggunakan diafragma, yang mana pada saat itu saya “belum” mengetahui apa itu diafragma. Diafragma adalah otot yg berada di bawah paru2 dan diatas perut (usus), persisnya di bawah tulang rusuk melingkar sampai ke depan (di bawah ulu hati). Kalau kita sedang tertawa atau batuk, maka otot2 diafragma inilah yg mensupport dorongan nafas dari paru2.

Proses yang saya tempuh untuk mencapai semua itu sangatlah sulit, dari bahu tidak boleh terangkat, dan sikap tubuh yang harus tegak. Saat mengambil nafas pun saya harus menggunakan mulut dan hidung secara bersamaan.

Perjuangan belum selesai. Ketika saya sudah mulai bisa mengambil nafas dengan benar, ada lagi langkah yang harus saya tempuh yaitu untuk mengunci nafas tersebut dan menggunakannya secara maksimal (tidak boros) agar bisa mencapai long not (suara pada nada tertentu yang dikeluarkan dengan cukup lama tanpa bernafas). Teknik ini mungkin sangat mudah dituliskan, namun pada prakteknya sangat sulit dikembangkan. Butuh konsentrasi yang tinggi untuk membagi daya piker antara bernyanyi dan bernafas. Saya akui hingga detik ini ketika bernyanyi terkadang lupa untuk menggunakan teknik bernafas yang seharusnya. Segala sesuatunya pun masih menjadi proses bagi saya.